Rabu, 06 Februari 2013

ANTISIPASI BENCANA ALAM

ANTISIPASI BENCANA ALAM

1. Mengantisipasi Ancaman Gempa Bumi
Gempa buami adalah gerakan kulit bumi yang terjadi secara mendadak. Dampak gerakan itu bisa menyebabkan kerusakan yang parah. Bangunan yang ada diatasnya bisa hancur dan menelan korban jiwa.
Terjadinya bencana gempa bumi secara beruntun harus menyadari kita semua. Bumi yang kita tempati bisa bergerak dan menimbulkan kerusakan serta mengancam keselamatan jiwa kita. Apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya gempa bumi.
Untuk mengantisipasi bencan gempa ada beberapa langkah yang harus diketahui dan dilakukan masyarakat, yaitu :

a. Membuat rumah atau bangunan yang sesuai dengan standar. Bangunan harus dibuat tahan terhadap getaran atau tahan gempa.

b. Mengikuti penyuluhan tentang bencana alam yang diadakan pemerintah atau lembaga terkait. Hal ini penting untuk meningkatkan pengtahuan dan kesadaran kita.

c. Mempersiapkan anggota keluarga untuk menghadapi keadaan darurat. Caranya dengan mencoba beberapa cara penyelamatan. Siapkan pembekalan pengungsian, kenali tanda-tanda peristiwa, patuhi setiap ketentuan saat terjadi gempa dan pastikan keberadaan anggota keluarga.

d. Membentuk kelompok-kelompok siaga di masyarakat. Antar kelompok harus selalu terjalin komunikasi.

2. Mengantisipasi Ancaman Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut pasang yang disebabkan adanya gempa di dasar laut. Tinggi gelombang tsunami bisa mencapai sepuluh meter. Dampak yang ditumbulkannya sungguh dahsyat.
Mari kita kenali tanda-tandanya. Saat terjadi gempa didasar samudra tiba-tiba air laut dipantai menjadi surut. Apa bila kamu melihat hal itu bersegerahlah mencari tempat yang tinggi. Bisa jadi itulah awal mula akan datangnya gelombang tsunami.

1 Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan diterapkan masyarakat, yaitu :

a. Masyarakat harus menghafalkan karakteristik gempa yang potensial menyebabkan tsunami. Gempa besar yang berpusat di dasar laut bisa menimbulkan suara gemuruh berkepanjangan.

b. Meningkatkan kewaspadaan saat berwisata dikawasan pantai.

c. Mengetahui secara pasti langkah darurat dan tempat-tempat evakuasi.

d. Masyarakat pantai harus turut menjaga kelestarian tanaman mangrove.


3. Mengantisipasi Ancaman Gunung Berapi
Indonesia kaya dengan gunung api, kita dengan mudah bisa menemukan gunung api diberbagai wilayah. Meletusnya sebuah gunung sebetulnya hal yang bisa terjadi. Namun, dampak letusannya tetap membahayakan masyarakat disekitar gunung berapi, kita harus mewaspadainya.
Ancaman letusan gunung berapi ada beragam. Awan panas yaitu campuran material letusan antara gas dan bebatuan. Suhunya antara 300-700oC dengan kecepatan lumpurnya di atas 70 km/jam. Lontaran material pijar yang terjadi ketika letusan berlangung. Luncuran pijar ini mampu membakar apa pun yang dilaluinya.
Hujan abu terjadi ketika gunung api meletus. Abu yang ditebangkan angin membahayakan pernapasan, mata, pencemaran air tanah dan merusak tumbuh-tumbuhan. Lava merupakan magma yang mencapai permukaan dalam bentuk cairan kental. Suhunya mencapai 700 – 1.200oC. Apabila mendingin akan menjadi batu beku.
Gas racun yang keluar bisa menyebabkan kematian. Gas ini tidak selalu berasal dari letusan gunung berapi. Gas ini dapat keluar melalui rekahan-rekahan yang terdapt di daerah gunung api.
Gunung meletus juga bisa menyebabkan tsunami. Hal ini terjadi pada gunung berapi yang terdapat di laut seperti letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dan dilaksanakan oleh masyarakat, yaitu :

2 a. Masyarakat disekitar gunung berapi harus mengetahui secara pasti tempat dan jalur evakuasi. Tempat penampungan atau barak beserta jalur evakuasi harus dirawat dan dalam kondisi siap pakai. Hal ini penting agar saat gunung meletus tidak terjadi kepanikan.

b. Masyarakat harus mengenali tanda-tanda terjadinya bencana gunung barapi. Misalnya turunya binatang dari puncak atau menyengatnya bau belerang.

c. Masyarakat harus mematuhi pengumuman dari instansi berwenang. Misalnya dalm penetapan status gunung berapi. Tahap-tahap status gunung yang akan meletus selalu diumumkan pemerintah. Harapannya masyarakat sadar dan menyiapkan langkah-langkah pengamanan.

4. Mengantisipasi Ancaman Tanah Longsor
Tanah longsor adalah gerakan tanah dan bebatuan pada lereng subuah gunung. Dampaknya sungguh luar bisa. Bayangkan apabila tanah dilereng itu melorot kebawa, bangunan dan permukiaman penduduk akan tertimbun. Saran transportasi, air minum dan beragam fasilitas sosial akan rusak.
Tanah di lereng gunung bisa longsor karena adanya peningkatan kandungan air diperut gunung. Penyebab lain adalah pembangunan permukiman di lereng gunung dan pemotong kaki lereng. Hal ini menyebabkan lereng tidak memilki penahan atau penyangga.
Seiring meningkatnya curah hujan, beberapa daerah potensial terjadi tanah lonsor. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan masyarakat, yaitu :

a. Menjaga kelestarian lingkungan pegunungan, misalnya dengan membuat teras siring, menhijaukan bukit dan memelihara saluran drainase.

b. Masyarakat harus sadar untuk tidak membangun rumah secara sembarangan di perbukitan. Pembangunan rumah akan menyababkan bukit kelebihan beban.

c. Masyarak harus menghentikan penambangan liar di kaki bukit. Penambangan akan berakibat fatal bagi masyarakat umum.

5. Mengantisipasi Ancaman Bencana Banjir
Dampak bencana banjir bisa dikurangi apabila masyarakat aktif berperan serta dalamnya. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh masyarakat, yaitu :

a. Membiasakan hidup bersih dan sehat, buanglah sampah pada tempatnya. Ingat, sungai bukan tempat sampah. Perilaku membuang sampah di sungai harus dihentikan karena bisa menyebabkan banjir.

b. Tidak membangun rumah dibantaran sungai, masyarakat justru harus membarsihkan sungai secara teatur.

c. Meletakan dokumen penting secara benar. Sewaktu-waktu terjadi banjir harus diselamatkan. Selai itu, kenali tanda-tanda terjadinya bencana banjir.

6. Mengantisipasi Ancaman Bencana Angin Topan
Bencana angin topan atau angina putting beliung memang mendadak. Namun, masyaraka bisa mengantisipasinya agar dampak kerusakannya bisa diperkecil. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan masyarakat, yaitu :

a. Membuat banguna yang kuat dari sisi rancangan bangun dan tahan terhadap tiupan atau pusaran angina. Hal ini penting untuk diketahui penduduk yang tinggal di jalur bertiupnya angin.

b. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah terbang dalam pembuatan rumah atau bangunan.

c. Menggalakan penghijauan untuk mengurangi dan meredam gaya angin.

7. Mengantisipasi Ancaman Bencana Kebakaran Hutan
Langkah-langkah yang harus ditempuh masyarakat sebagai berikut :

a. Menghentikan kebiasaan membuka hutan untuk dijadikan lading. Hal ini penting karena saat membuka hutan bisanya penduduk membakar ranting, daun dan dahan yang bisa menyebabkan kebakaran.

b. Membisakan hidup disiplin terutama saat berada dikawasan hutan. Misalnya segera mematikan api atau putung rokok untuk menghindari kebakaran hutan.

c. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kelestarian hutan. Hutan tidak hanya milik kita, tetapi juga bagi anak cucu kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar