BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada
saat ini hampir semua orang sudah menggunakan system operasi windows sebagai
system operasi di komputer mereka. Hampir semua orang sudah tahu tentang system
operasi windows, cara instalasinya, aplikasinya dan lain – lain. Tetapi
bagaimanakah dengan system operasi linux?, mungkin bagi masyarakat di Negara
maju seperti jepang, amerika, dll. Sudah mengenal linux bahkan mampu untuk
membuat system operasi yang serupa dengan linux.
Tetapi
bagaimanakah dengan masyarakat di Negara – Negara berkembang seperti Indonesia?
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia
masih banyak yang gagap teknologi, hanya sebagian kecil saja yang memiliki
wawasan yang luas dalam bidang IT.
Untuk
itu saya mencoba untuk mengambil sedikit andil dalam perkembangan dunia
pendidikan di bidang IT di negara tercinta ini (Indonesia), pada kesempatan ini
saya mencoba untuk menulis beberapa hal mengenai salah satu system operasi
(Linux), dalam makalah ini saya memaparkan tentang sejarah linux,
keunggulannya, instalasinya dan lain sebagainya.
2.
Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah :
a.
mengetahui apa itu linux, perbedaan dengan windows
b.
mengetahui perintah dasar linux dan filesystemnya
c.
mengetahui cara instalasi linux dan aplikasinya
d.
mengetahui konfigurasi system
3.
Pembatasan Masalah
Agar
penulisan ini tetap terfokus maka penulisan makalah ini
dibatasi
pada :
a.
linux dan sejarahnya
b.
perintah dasar linux dan filesystemnya
c.
instalasi linux
d. macam –
macam linux
e. Filesystem
Linux
f. struktur dan kernel
BAB
II
ISI
1.
Linux Dan Sejarahnya
Linux
atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer untuk computer,
Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan sebagai rujukan kepada
keseluruhan distro Linux (Linux distribution), yang di dalamnya disertakan
program-program lain pendukung sistem operasi. Contoh program tersebut adalah
server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (Desktop
Environment) (seperti GNOME dan KDE), dan aplikasi perkantoran (office suite)
seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric.
Distro
Linux telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi popularitas, sehingga
lebih populer dari versi UNIX yang menggunakan sistem lisensi dan berbayar
(proprietary) maupun versi UNIX bebas lain yang pada awalnya menandingi
dominasi Microsoft Windows dalam beberapa sisi. Linux mendukung banyak
perangkat keras komputer, dan telah digunakan di berbagai peralatan dari
komputer pribadi, superkomputer dan sistem benam (embedded system), seperti
telepon seluler (Ponsel) dan perekam video pribadi.
Pada
awalnya, Linux dibuat, dikembangkan, dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini
Linux telah mendapat dukungan dari perusahaan besar seperti IBM dan Hewlett
Packard. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan ini
dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya
operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX
proprietari, serta faktor keamanan dan kestabilannya dibandingkan dengan
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model
pengembangan perangkat lunak sumber terbuka
(opensource
software).
Linux
ini disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General Publi
License (GPL), yang berarti source code Linux juga tersedia bagi publik. Linux
dikembangkan oleh perorangan maupun kelompok yang bekerja secara sukarela. Para
pengembang Linux memanfaatkan jaringan Internet untuk melakukan tukar-menukar
kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah yang ada. Setiap orang yang
tertarik biasanya dalam pengembangan Linux ini.
Pengembangan
Linux pertama kali dilakukan oleh Linux Benedict Torvalds pada tahun 1991 di
Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian Linux dikembangkan lagi dengan
bantuan dari banyak programmer dan pakar UNIX di Internet. Linux ini bisa diperoleh
dari beberapa distribusi yang umum digunakan, misalnya RedHat, Debian,
Slackware, Caldera, Stampede Linux, TurboLinux dan lain-lain.
Sejarah
linux
UNIX
merupakan salah satu sistem operasi yang mengawali lahirnya Linux ke dunia ini.
UNIX merupakan salah satu sistem operasi yang ada saat ini. Adapun UNIX
merupakan salah satu sistem operasi populer selain keluarga raksasa Microsoft
(mulai dari DOS, MS 9x sampai Vista), Novell, OS/2, BeOS, MacOS dan lainnya.
Sejarah
kemunculan UNIX dimulai pada tahun 1965 ketika para ahli dari Bell Labs, sebuah
laboratorium milik AT&T, bekerja sama dengan MIT dan General Electric
membuat sistem operasi bernama Multics(sudah pernah dengar belum?). Nah, sistem
operasi Multics ini awalnya didesain dengan harapan akan menciptakan beberapa
keunggulan, seperti multiuser, multiprosesor, dan multilevel filesystem. Namun
pada tahun 1969, AT&T akhirnya menghentikan proyek pembuatan Multics karena
sistem operasi Multics ini sudah tidak memenuhi tujuan semula. Dengan kata
lain, proyek ini mengalami hambatan karena dalam kenyataannya Multics banyak
terdapat bugs dan sulit sekali dioperasikan
Kenal
Linus Torvalds kan? Linus dilahirkan di Helsinki, Finlandia pada tanggal 28
Desember 1969. Orang yang disebut sebagai Bapak Linux(LINus UniX) ini, sudah
mengenal bahasa pemrograman pada umurnya yang ke 10. Saat itu ia sering
mengutak-atik komputer kakeknya, Commodore VIC-20. Karena hobinya dalam dunia
komputing, 1988 Linus diterima di Univerity of Helsinki dan pada tahun 1990,
Linus memulai kelas pemrograman C pertamanya. Pada tahun 1991, Linus tidak puas
terhadap sistem operasi yang ada pada PC pertamanya (MS-DOS atau Disk Operation
System), OS buatan Microsoft.
Linus
lebih cenderung untuk menggunakan sistem operasi UNIX seperti yang dipakai komputer
milik universitasnya. Akhirnya ia mengganti sistem operasi openSource Minix
yang berbasiskan UNIX. Adapun Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang
dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti
penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini
digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan
Namun
Linus merasa bahwa Minix masih memiliki banyak kelemahan. Dan mulai saat itu,
di usianya yang ke-23, Linus mulai mengutak-atik kernel Minix. Dan ia mulai mengembangkan
sistem yang kompatibel dengan IBM PC. Pada bulan Agustus 1991, lahirlah Linux
0.01 hasil oprekan Linus, dan pada tanggal 5 Oktober 1991, secara resmi Linus
mengumumkan Linux 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH dan gcc compiler.
Selain itu, Linus juga mempublikasikan sistem operasi buatannya tersebut
lengkap dengan source codenya, yang ternyata disambut dengan sangat antusias
oleh para programmer dan developer di seluruh dunia agar dapat di develop
bersamasama
Sampai
saat ini, Linux dibangun oleh berbagai macam komunitas dan jangan heran apabila
banyak sekali distro-distro Linux yang beredar. Mulai dari yang berbayar sampai
yang gratis, dari untuk pemula sampai tingkat lanjut, dan biasanya dengan
banyaknya distro Linux yang beredar akan membuat orang awam bingung untuk
memilih distro. Bayangkan, ada beratus-ratus distro yang tercipta atau bahkan
beribu-ribu.
Namun
perlahan tapi pasti, diantara distro-distro Linux ini ada yang menyamai (atau
bahkan) melebihi kemampuan dari Sistem Operasi keluarga raksasa (Microsoft) dan
dengan semakin mudahnya dan semakin lengkapnya dukungan Linux pada hardware,
besar kemungkinan Linux akan menjadi alternatif (atau bahkan sistem operasi
utama di dunia). InsyaAllah bila tidak ada halangan, saya akan memberikan tips-tips
memilih distro Linux.
Kelebihan
linux
- Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
- Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan Windows.
- Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
- Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di mana, Linux sejak awal didesain multi-user, yang mana bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Pada Windows, hal ini tidaklah terjadi. Sehingga bila dilihat dari sisi maintenance / perawatan data maupun perangkat keras-pun akan lebih efisien. Artikel yang menunjang argumen ini:
1.
Linux dan Virus.
2.
Melindungi Windows dari serangan virus dengan menggunakan Linux.
- Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server dunia yang cukup besar. Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server dunia yang menggunakan Linux pada tahun 2008 akan mencapai 25,7 % (dapat dibaca di eweek.com).
- Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Komputer-komputer yang lama ini tidak perlu dibuang dan masih dapat digunakan untuk keperluan tertentu dengan menggunakan Linux (sebagai penunjang informasi dapat membaca artikel “Don’t Throw That Old PC Away–Give It New Life with Linux“). Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras. Sebagai contoh, beberapa bulan lalu, telah dirilis Windows Vista. Beberapa dokumen yang dibuat dalam Windows Vista tidak dapat dibuka dalam Windows XP. Sehingga, mau tidak mau, kita harus beralih ke Windows Vista, dan itu berarti meng-upgrade atau membeli perangkat keras (hardware) baru yang lebih bagus (perangkat keras minimum Windows Vista dapat dilihat Microsoft.com). Atau, bisa jadi ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang lalu tidak dapat dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak didukung lagi oleh Microsoft.
Kekurangan
Linux
1.
Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’.
Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna
agar mulai terbiasa dengan Linux.
2.
Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik
pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita
dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
3.
Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi
software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau
bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus
men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
4.
Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux),
maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi
administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus
belajar.
3.
Instalasi Linux
Bagi
mereka yang tidak mampu untuk membeli sistem operasi Microsoft, maka Linux
dapat menjadi alternatif sistem operasi yang digunakan di PC secara halal &
tidak membajak perangkat lunak sama sekali. Biasanya yang paling membuat pusing
kepala adalah ketakutan / ketidak mampuan dalam menginstalasi sistem operasi
Linux.
Saya
sendiri menggunakan sistem operasi Linux Mandrake 8.0 di PC saya berdampingan
dengan sistem operasi Windows (asli). Saya harus akui sebagian sistem operasi
Linux cukup sulit bagi orang biasa untuk menginstalasi-nya, akan tetapi Linux
Mandrake sudah demikian mudah sekali & kemungkinan gagal-nya rendah.
Secara
umum ada beberapa pilihan cara instalasi yang dapat dilakukan, Linux dapat di
instalasi dengan kondisi:
- PC sudah terinstalasi Windows dan seluruh harddisk terpakai oleh Windows. Biasanya kita menggunakan program partition magic untuk me-resize partisi Windows.
- PC sama sekali belum terinstalasi apa-apa, kita mulai dari nol. Seluruh harddisk masih kosong & belum terformat sama sekali. Kita bisa menginstalasi Linux secara keseluruhan, atau membagi sebagian partisi untuk Windows.
Pada
kesempatan ini saya hanya memfokuskan teknik instalasi Linux Mandrake tanpa
berdampingan dengan Windows sama sekali. Jika anda ingin dalam satu komputer
ada Windows & Linux sekaligus, install Windows terlebih dulu baru kemudian
instalasi Linux.
Sebelum
instalasi Linux
- Pastikan kita masih memiliki sisa harddisk minimal sebesar 1.5GB untuk Linux. Tidak apa apa jika harddisk tsb. sudah terformat menggunakan Windows FAT32, kita bisa mengakali agar file systemnya nanti di ubah menjadi Linux.
- Catat baik-baik semua data teknis periferal yang ada di komputer yang kita gunakan, seperti, ethernet card (LAN card), sound card, jenis harddisk, video card. Umumnya Linux Mandrake dapat secara otomatis mendeteksi card-card tersebut, hal ini hanya untuk berjagajaga kalau Mandrake gagal mendeteksi card periferal tsb. Cara paling sederhana & gampang untuk men-check data teknis peralatan / card periferal yang digunakan adalah menggunakan Windows melalui Start _ Settings _ Control Panel _ System _ Device Manager. Klik device yang kita inginkan & catat resources yang digunakan.
- Setting BIOS diubah agar urutan booting menjadi FDD (floppy) _ CDROM _ HDD (harddisk). Untuk memasuki setting BIOS tekan ESC atau DEL pada saat booting pertama kali & cari bagian untuk setting urutan booting.
Siapkan
Partisi Untuk Linux
Bagian
ini merupakan bagian yang paling seru, merupakan seni tersendiri & sangat
tergantung pada kebutuhan kita maupun kondisi awal harddisk yang akan kita
instalasi.
Proses
setting partisi dapat dilakukan secara automatis oleh Linux atau secara manual.
Instalasi
Linux
Masukan
CD Linux Mandrake (CD 1) ke CD drive & booting komputer. Mohon di pastikan
bahwa anda telah menset BIOS agar urutan booting adalah:
FDD
(floppy) _ CDROM _ HDD (harddisk).
Jika
booting dari CDROM Linux dapat dilakukan dengan baik maka anda akan melihat
logo Linux Mandrake pada layar. Anda dapat langsung menekan tombol ENTER untuk
melanjutkan proses instalasi.
Perlu
saya ingatkan disini bahwa proses instalasi Linux, terutama bagi yang
menggunakan distribusi Mandrake 8.0 sudah demikian mudahnya karenasebagian
besar parameter-nya tinggal di klik OK saja karena Mandrake telahmendeteksi
& menyiapkan yang terbaik. Di samping itu, sebagian parameter dapat di set
ulang setelah Linux Mandrake terinstall menggunakan fasilitas
Mandrake
Control Center. Oleh karenanya kita tidak perlu takut akan menderita kesulitan
yang berarti untuk menginstalasi Linux. Selanjutnya akan saya overview sedikit
proses yang terjadi pada saat instalasi. Terus terang, sebagian besar yang
harus kita lakukan hanya menekan OK, Accept. Kalaupun kita harus menset sesuatu
biasanya semua tertera dengan jelas pada layar.
Layar
pertama yang akan muncul adalah menanyakan bahasa apa yang ingin anda gunakan
dalam operasi Linux. Sebagian orang akan memilih bahasa Indonesia yang
kebetulan di sediakan juga di Linux Mandrake.
Beberapa
rekan, masih lebih menyukai untuk menggunakan bahasa Inggris karena terbiasa
dengan bahasa Inggris. Tekan tombol OK untuk melanjutkan. Seperti hal-nya
proses instalasi software lainnya, anda akan diminta untuk menerima perjanjian
lisensi penggunakan software. Anda dapat membacanya baik-baik jika dibutuhkan
& jika anda menerima perjanjian penggunaan software tersebut dapat menekan
tombol ACCEPT.
Karena
Linux mempunyai banyak sekali koleksi software, maka ada beberapa pilihan
instalasi yang dapat dilakukan. Oleh karena itu Mandrake memberikan pilihan
apakah kita akan menginstall software yang recommended saja, atau untuk expert
(ahli). Pada pilihan recommended hanya software yang diperlukan saja yang akan
di install. Pada pilihan expert maka banyak software lainnya yang akan di
install yang biasanya hanya dibutuhkan oleh orang yang ahli Linux (bukan user
biasa). Bagi para pemula saya sarankan untuk memilih recommended agar sebagian
besar proses akan di otomatisasi oleh Linux.
Mungkin
yang paling penting hanya pemilihan paket program yang akan digunakan, karena
Linux membawa banyak sekali paket program. Tentunya sebaiknya anda memilih
paket program yang anda butuhkan saja untuk menghemat harddisk. Pada dasarnya
pola fikir yang digunakan tidak terlalu rumit, secara sederhana kita biasanya
memfokuskan pada penggunaan workstation, server atau development. Masing-masing
akan membutuhkan software yang berbeda sekali satu sama lain.
Pada
saat anda mencoba-coba Linux tidak ada salahnya sebanyak mungkin software di
install agar dapat dicoba berbagai hal yang berkaitan dengan Linux. Biasanya
cukup salah satu lingkungan grafik yang di install (saya biasanya memilih KDE)
agar tidak menghabiskan banyak ruang di harddisk. Biasanya harddisk sebesar
1.5-1.9Gbyte cukup untuk menginstall cukup banyak software termasuk source code
untuk development.
Waktu
instalasi semua paket software akan sangat tergantung pada jenis CD drive &
komputer yang anda gunakan. Untuk komputer saya Pentium II 233MHz membutuhkan
sekitar 45 menit s/d 1 jam untuk menginstall semua paket software yang saya
inginkan. Pada beberapa kesempatan saya sempat menginstall di mesin Pentium III
CD drive > 40x, ternyata membutuhkan hanya sekitar 5-10 menit-an untuk
menginstalasi semua software yang saya butuhkan.
Setelah
semua software di instalasi, anda akan di tanyakan password untuk root (user
tertinggi) di mesin anda. Jangan sampai lupa password root, karena dengan root
anda dapat melakukan apa saja di komputer anda ini.
Kemudian
secara bertahap kita dapat memasukan user untuk komputer yang akan kita
gunakan. Informasi nama, username, password untuk masingmasing user harus
dimasukan secara manual satu per satu. Sebaiknya untuk penggunaan sehari-hari
gunakan user non-root untuk menjaga jangan sampai kita mengubah konfigurasi
system secara tidak sengaja.
Kita
akan di sodorkan beberapa pilihan untuk menset layar monitor, resolusi, tingkat
warna-nya dll. Biasanya semua sudah di set dengan baik oleh software DrakX.
Sehingga kita hampir tidak perlu melakukan apa-apa kecuali menekan tombol OK.
Untuk aman-nya pengalaman saya dalam pemilihan monitor yang di Linux, saya
biasanya menggunakan setting generic untuk non-interlace monitor jika ingin
memperoleh resolusi di atas 800×600..
Macam – macam Linux
Mengenal Varian Distro-Distro Linux
Distro
Linux (singkatan dari distribusi Linux) adalah sebutan untuk sistem operasi
komputer dan aplikasinya, merupakan keluarga Unix yang menggunakan kernel
Linux. Distribusi Linux bisa berupa perangkat lunak bebas dan bisa juga berupa
perangkat lunak komersial seperti Red Hat Enterprise, SuSE, dan lain-lain.
Ada banyak distribusi atau distro Linux yang telah muncul. Beberapa bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya adalah Distro Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros, DSL, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan distro linux, anda dapat mendownloadnya langsung dari situs distributor distro bersangkutan, atau membelinya dari penjual lokal.
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Distribusi-distribusi Linux dapat dikategorikan berdasarkan sistem manajemen paket, bebas dan tidak, tujuan pembuatan, perangkat lunak dasar yang digunakan, dan lain sebagainya.
Distribusi bebas berbasis Debian :
Ada banyak distribusi atau distro Linux yang telah muncul. Beberapa bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya adalah Distro Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros, DSL, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan distro linux, anda dapat mendownloadnya langsung dari situs distributor distro bersangkutan, atau membelinya dari penjual lokal.
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Distribusi-distribusi Linux dapat dikategorikan berdasarkan sistem manajemen paket, bebas dan tidak, tujuan pembuatan, perangkat lunak dasar yang digunakan, dan lain sebagainya.
Distribusi bebas berbasis Debian :
1.
64Studio
2.
Adamantix
3.
Amber
Linux
4.
BeatrIX
5.
Bonzai
Linux
6.
Debian
7.
Debian-BR-CDD
8.
DeveLinux
9.
Dreamlinux
10.
Elive
11.
Finnix
12.
GenieOS
13.
Gnoppix
14.
gOS
linux
15.
Guadalinex
16.
Hiweed
17.
Kalango
18.
Kanotix
19.
Knoppix
20.
Kuliax
(sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
21.
Kurumin
22.
LinEx
23.
Loco
Linux
24.
MeNTOPPIX
25.
Morphix
26.
NepaLinux
27.
PingOO
28.
Skolelinux
29.
Sun
Wah RAYS LX
30.
Symphony
OS
31.
Ubuntu
32.
BlankOn
Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
33.
Dewalinux
(sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
34.
Briker
(sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
35.
Edubuntu
36.
Kubuntu
37.
Xubuntu
38.
De2
39.
Xandros
40.
Zen
Linux
Distribusi berbasiskan RPM :
1.
aLinux
2.
ALT
Linux
3.
Annvix
4.
Ark
Linux
5.
ASPLinux
6.
Aurox
7.
Berry
Linux
8.
BLAG
Linux and GNU
9.
BlankOn
versi pertama (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
10.
Caixa
Mágica
11.
cAos
Linux
12.
CentOS
13.
Cobind
14.
Conectiva
15.
EduLinux
16.
Engarde
Secure Linux
17.
Fox
Linux
18.
IGOS
Nusantara (sebuah distro linux yang dikembangkan Indonesia)
19.
Linux
Mobile System
20.
Magic
Linux
21.
Mandriva
Linux (dahulu bernama Mandrake Linux)
22.
NOPPENLINUX
23.
PCLinuxOS
24.
PCQLinux2005
25.
PLD
Linux Distribution
26.
QiLinux
27.
Red
Hat Linux
28.
Fedora
Core
29.
Red
Flag Linux
30.
Scientific
Linux
31.
Vine
Linux
32.
White
Box Enterprise Linux
33.
Yellow
Dog Linux
34.
Sesco
Linux: A secure Linux distribution, solely recompiled from the source
distributed under GPL by Sesco information Systems Inc., (in RPM-based
distributions).
35.
SUSE
Linux
36.
Tinfoil
Hat Linux
37.
Trustix
38.
Ulteo
39.
YOPER
(“Your Operating System”)
Distribusi
bebas berbasis Slackware:
1.
AliXe
2.
Austrumi
3.
BackTrack
(versi 1-3, untuk versi 4 menggunakan engine ubuntu 8)
4.
Bluewhite64
Linux
5.
CD
Forum Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
6.
College
Linux
7.
Cytrun
Linux
8.
DARKSTAR
9.
DeepStyle
10.
easys
GNU/Linux
11.
Frugalware
12.
Hardened
Linux
13.
Kate
OS
14.
MooLux
15.
Plamo
Linux
16.
SLAX
17.
Sauver
18.
Singkong
Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
19.
Slackintosh
20.
Slackware
21.
Slamd64
22.
Splack
Linux
23.
targeT
Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
24.
TopologiLinux
25.
Truva
Linux
26.
Ultima
Linux
27.
Vector
Linux
28.
Wolvix
29.
0×7F
GNU/Linux
30.
ZenCafe
Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
31.
Zenwalk
Linux (dulu MiniSlack)
Distribusi
bebas berbasis lainnya :
1.
Distribusi-distribusi Linux berikut ini memakai sistem manajemen paket sendiri,
gabungan atau tidak sama sekali
2.
Arch
Linux (dengan sistem manajemen paket Pacman)
3.
Coyote
Linux (distro Router/firewall)
4.
CRUX
(menggunakan manajemen paket berbasis tar.gz yang sederhana, BSD-style
initscripts)
5.
DD-WRT
(embedded firewall)
6.
DeLi
Linux (kombinasi Slackware dan CRUX)
7.
Devil-Linux
(distro firewall/router/server)
8.
DSLinux
(Linux untuk Nintendo DS)
9.
dyne:bolic
(instalasi software baru cukup dengan menyalin [copy] ke direktori tertentu)
10.
Familiar
Linux (distro untuk iPAQ handhelds)
11.
Fli4l
(distro yang muat dalam satu floppy disk)
12.
Foresight
Linux (menggunakan sistem manajemen paket Conary)
13.
FREESCO
(router)
14.
GeeXboX
(media center)
15.
GoboLinux
(manajemen paket sendiri yang menggunakan symlink)
16.
Hikarunix
(distro khusus untuk main Go)
17.
IPCop
(distro Router/firewall)
18.
iPodLinux
(linux untuk Apple iPod berbasis µCLinux kernel)
19.
Jlime
(distro untuk HP Jornada 6xx dan 7xx dan NEC MobilePro 900(c) handhelds)
20.
Lunar
Linux (distro berbasis source code)
21.
MCC
Interim Linux (mungkin ini distro Linux pertama; dibuat oleh Manchester
Computing Centre di bulan February 1992)
22.
MkLinux
distro untuk PowerPC, menjalankan Linux kernel sebagai server di atas Mach
microkernel)
23.
Mobilinux
(buatan Montavista untuk smartphones)
24.
MontaVista
Linux (embedded systems distro buatan MontaVista Software)
25.
NASLite
(distro floppy-disk untuk menjalankan perangkat Network Attached Storage / NAS)
26.
Nitix
(autonomic server buatan Net Integration Technologies Inc.)
27.
OpenWrt
(embedded firewall)
28.
Pardus
(buatan Turki; menggunakan sistem manajemen paket PISI, dan COMAR configuration
framework)
29.
PS2
Linux (distro Sony Computer Entertainment unuk PlayStation 2 video game
console)
30.
Puppy
Linux (sistem manajemen paket PetGet dan DotPup; tapi mulai versi 3 juga bisa
menggunakan paket Slackware)
31.
Rocks
Cluster Distribution (untuk computer cluster = gabungan beberapa komputer
menjadi satu super komputer)
32.
rPath
(menggunakan sistem manajemen paket Conary)
33.
Sentry
Firewall (firewall, server sistem)
34.
SliTaz
GNU/Linux
35.
Smallfoot
36.
SmoothWall
(router/firewall)
37.
Softlanding
Linux System (salah satu distro tertua, dibangun tahun 1992-1994; basis awal
Slackware)
38.
Sorcerer
(berbasis source code)
39.
Source
Mage GNU/Linux (berbasis source code)
40.
Tinfoil
Hat Linux (distro floppy-disk)
41.
tomsrtbt
(root boot disk)
Filesystem Linux
3.1 Struktur direktori Linux
Direktori root
Linux memiliki beberapa direktori yang merupakan standar direktori pada banyak
distro Linux. Direktori-direktori
tersebut antara lain :
Direktori Isi
- /bin berisi file-file binary standar yang dapat digunakan oleh seluruh user baik user biasa maupun super user
- /boot berisi file-file yang digunakan untuk booting Linux termasuk kernel image
- /dev berisi file system khusus yang merupakan refleksi device hard-ware yang dikenali dan digunakan sistem
- /etc berisi file-file konfigurasi sistem, biasanya hanya boleh diubah oleh super user
- /home berisi direktori-direktori yang merupakan direktori home untuk user biasa dan aplikasi tertentu
- /lib berisi file-file library yang digunakan untuk mendukung kerja kernel Linux
- /mnt direktori khusus yang disediakan untuk mounting (mengaitkan) device disk storage ke sistem dalam bentuk direktori
- /proc berisi file system khusus yang menunjukkan data-data kernel se-tiap saat
- /root direktori home untuk user root (user khusus dengan priviledges hampir tak terbatas)
- /sbin sama seperti direktori bin, tetapi hanya super user yang se-baiknya menggunakan binary- binary tersebut mengingat fungsi-fungsi binary yang terdapat di direktori ini untuk maintenance sistem
- /tmp berisi file-file sementara yang dibutuhkan sebuah aplikasi yang sedang berjalan
- /usr berisi library, binary, dokumentasi dan file lainnya hasil instalasi user
- /var berisi file-file log, mailbox dan data-data aplikasi
Struktur data kernel
Saat kernel melakukan sebuah proses, data-data
proses tersebut disimpan secara periodik dalam bentuk file-file. Untuk melihat
data-data kernel tersebut, maka file-file yang dimaksud harus di parsing setiap
saat karena datanya yang dinamis. Cara termudah yang dapat dilakukan antara
lain dengan menggunakan perintah cat.
Syntax :
cat <file_system_yang_di_maksud>
File-file ini tersimpan dalam direktori-direktori
yang disimpan terstruktur dalam direktori /proc.
Pengenalan device
Semua device di linux dinyatakan dalam bentuk file.
Apabila nantinya device-device ini perlu untuk diakses makakita tinggal melihat
isi dari /dev berikut adalah tabel dari penamaan device di linux :
Direktori atau
file Isi
/proc/[nomor] Di dalam proc terdapat directory yang
dinamakan dengan nama nomor-nomor.Nomor-nomor ini dinamakan sesuai dengan
PID-nya
/proc/cpuinfo File ini berisi tentang segala sesuatu
dari CPU info dan ar-sitestrukturdari system, untuk setiap arsitektur yang
berbeda akan mempunyai daftar yang berbeda pula.
/proc/devices
Daftar dari devices yang ada di system. Ini dapat digu-nakan
oleh MAKEDEV script untuk konsistensi terhadap kernel.
/proc/dma Daftar dari dma (direct memory access)
channel yang di-gunakan.
/proc/filesystems Daftar dari filesystem yang di
dukung oleh kernel.
/proc/interrupts
Daftar ini berisi jumlah dari interrupt berdasarkan IRQ pada mesin i386
/proc/ioports Daftar yang berisi input output (I/O)
port yang sedang digunakan
/proc/kcore File ini merupakan pseudo file yang
besarnya disesuaikan dengan memory fisik yang dipunyai mesin.
/proc/kmesg Berisi tentang kernel log message yang
digunakan oleh klogd dalam melog setiap pesan dari kernel.
/proc/ksyms File ini mengandung kernel definisi
simbol yang digu-nakan oleh modules tools untuk melink secara dynamic, dan
mengikat modul-modul yang dapat diload.
/proc/loadavg Jumlah beban rata-rata yang memberikan
daftar pros-es yang sedang berjalan ataupun dalam keadaan queue dalam interval
waktu 1,5 dan 15 menit.
/proc/locks File ini berisi daftar dari file yang di
lock.
/proc/meminfo File ini digunakan oleh free untuk
melaporkan jumlah memory yang bebas dan yang sedang digunakan (baik fisik
maupun swap) dari system
/proc/modules Daftar dari modul-modul yang di load
ke system.
/proc/net/ Direktori ini berisi pseudo-files yang
berisi status dari be-berapa bagian dari layer network.
/proc/pci File ini berisi daftar berisi tentang
semua PCI device yang di temukan selama inisialisasi kernel berikut
kon-figurasinya
/proc/scsi/ Directory yang berisi tentang midlevel
pseudo files dan berbagai directory yang berisi lowlevel scsi driver
/proc/self/ Direktori ini mengacu kepada proses
akses ke /proc filesystems, dan identik dengan direktory /proc yang di-namakan
oleh PID dari proses yang sama.
/proc/stat kernel/system statistik.
/proc/sys Direktori ini berisi sejumlah file dan
subdirektori yang berhubungan dengan variabel kernel.
/proc/uptime File ini berisi dua kelompok angka,
angka dari uptime system (s), dan waktu yang dihabiskan dalam idle proses (s).
/proc/version Berisi string yang mengidentify versi
kernel yang sedang digunakan.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
a)
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer untuk
computer yang disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General
Publi License (GPL), yang berarti source code Linux juga tersedia bagi public.
b)
Pengembangan Linux pertama kali dilakukan oleh Linux Benedict Torvalds pada
tahun 1991 di Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian Linux dikembangkan lagi
dengan bantuan dari banyak programmer dan pakar UNIX di Internet. Linux ini
bisa diperoleh dari beberapa
distribusi
yang umum digunakan, misalnya RedHat, Debian, Slackware, Caldera, Stampede
Linux, TurboLinux dan lain-lain.
c)
Linux memiliki banyak kelebihan dibanding system operasi windows diantaranya :
mudah didapat dan gratis,mudah digunakan , tidak mudah dijangkiti virus atau
bisa dikatakan bebas dari virus. Aplikasi – aplikasinya dapat diperoleh dengan
mudah dan gratis. Hampir semua
aplikasi
di windows sudah tersedia di linux, sistem operasi linux relatif stabil atau
bisa dikatakan tidak mengenal istilah “hang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar