Minggu, 10 Februari 2013

"PACARKU PACAR SAHABATKU"



 PACARKU PACAR SAHABATKU

                Disebuah sekolah yang tercipta sebuah persahabatan, yang terdiri dari 5 orang. Dimana persahabatan itu mendapat julukan Anti Pacar karena kelima sahabat ini tidak pernah pacaran dan tidak mau pacaran.        Pada suatu hari keempat sahabat itu sedang asyik duduk dikantin dan semuanya berhayal menjadi Cinderella yang bertemu dengan pangerannya. Ditengah asyik menghayal tiba – tiba Lastri datang mengagetkan mereka.

Lastri               : “(Membentak sambil menepuk bahu mereka). Heiii… pada ngelamunin apa???”
Sila,Mutia,Natasya,Dewi        : “Ahhhh ini menggangu saja.
Lastri               : “(Menyesal). Yaya maaf……”.
Sila                  : “Ya sudah gak apa-apa”.

            Sepulang sekolah mereka berkumpul untuk merencanakan liburan ke Bali.

Mutia               : “Bagaimana kalian setuju tidak kalau liburan ke Bali???”
Lastri,Dewi,Natasya   : “ Setuju… (Serentak dan penuh semangat)”.
Dewi                 : “Lho Kok Cuma Astimah yang tidak bersuara, biasanya kan dia yang paling cerewet.
Sila                    : “Terus…. Terus….”.
Natasya             : “Hemmmm… pasti dah jawabnya Sila seperti itu”.
Sila                     : “Hehe… Maaf Sob aku tidak bisa ikut bersama kalian, soalnya aku harus ikut mama     sama papa kerumah nenek (Wajah sedih)”.
Lastri                 : “Duhhhh kacian anak mama, Hehe”.
Natasya             : “Ya nggak apa-apa mungkin lain waktu saja kita liburan berlima”.
Dewi                 : “Ya sudah kita pulang saja yuk??? Capek nih”.
Lastri                 : “ Ya sama aku juga capek dan ngantuk. Wayyy….”.
Sila                    : “Sama dah aku juga ngantuk”.
Mutia,Natasya   : “Ya ayok ezt”.


            Dua minggu kemudian kelima sahabat ini sama-sama mempunyai seorang cowok dan waktunyapun bersamaan. Lastri mempunyai seorang cowok yang bernama Trio. Sila mempunyai seorang cowok yang bernama Rizal. Mutia mempunyai seorang cowok yang bernama Andre. Dewi mempunyai seorang cowok yang bernama Nur. Natasya mempunyai seorang cowok yang bernama Kholis.

Kamis, 07 Februari 2013

Proses Asosiatif (Association Processes)



  1. Proses Asosiatif (Association Processes)
Interaksi sosial dengan proses asosiatif bersifat positif, seperti:

a.
       Kerja sama
Kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya. Kebiasaan dan sikap mau bekerja sama dimulai sejak kanak-kanak, mulai dalam kehidupan keluarga, lalu dalam kelompok sosial yang lebih luas. Bentuk kerja sama antara lain:
·         kerja sama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara serta-merta
·         kerja sama langsung, yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
·         kerja sama kontrak, yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu, yang disepakati bersama.
·         kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsure tertentu dari system social.

b.
      Akomodasi
Akomodasi adalah proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Bentuk-bentuk akomodasi;
·         Koersi, adalah suatu bentuk yang terjadi melalui pemaksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lebih lemah.
·         Kompromi, adalah suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian.
·         Arbitrasi, adalah pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat menyelesaikan perselisihan dengan kompromi sendiri kemudian mengundang pihak ketiga yang netral ditunjuk oleh badan yang berwenang untuk mrngusahakan penyelesaian.
·         Mediasi, hampir sama dengan proses arbitrasi tetapi pihak ketiga hanya penengah atau juru damai.
·         Konsiliasi, adalah upaya mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan untuk mengadakan asimilasi.
·         Toleransi, adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Bisa terjadi secara tidak sadar dan tanpa direncana, karena adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.
·         Stalemate, terjadi ketika kelompok terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang. Keduanya, sadar bahwa tidak mungkin lagi maju atau mundur, sehingga pertentangan akan berhenti dengan sendirinya.
·         Ajudikasi, adalah penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.

c.
       Asimilasi
Asimilasi terjadi setelah melalui tahap kerja sama dengan akomodasi. Asimilasi pada dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela, yang umum dimulai dari penggunaan bahasa. Asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Hasil dari proses asimilasi adalah semakin tipisnya batas individu dalam suatu kelompok atau batas antar kelompok.
Asimilasi dapat terbentuk dengan tiga syarat sebagai berikut:
·         Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
·         Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
·         Kebudayaan masing=masing kelompok tersebut saling berubah dan menyasuaikan diri.
Faktor pendorong asimilasi sebagai berikut:
·         Toleransi di antara sesame kelompok yang berbeda kebudayaan.
·         Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
·         Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
·         Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
·         Persamaan dalam unsure-unsur kebudayaan universal.
·         Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.
·         Mempunyai musuh yang sama dan menyakini kekuatan-kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Sedangkan fator umum penghalang asimilasi antara lain sebagai berikut:
·         Kelompok yang terisolasi atau terasing.
·         Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.
·         Prasangka negative terhadap pengaruh kebudayaan baru.
·         Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kelompok lain.
·         Perbedaan ciri-ciri fisik.
·         Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
·         Golongan minoritas mengalami gangguan oleh kelompok penguasa.

d.
      Akulturasi
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsure-unsur kebudayaan asing menjadi bagian kebudayaan suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli. 

BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL



BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL

                Pada hakikatnya bentuk inetraksi sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses asosiatif (association process) dan proses asosiatif (opposition processes).
  1. Proses Asosiatif
                Proses asosiatif merupakan bentuk-bentuk interaksi yang bersifat menyatukan anggota-anggota masayarakat. Proses asosiatif dibedakan menjadi empat (4) bentuk:
  1. Kerja sama (Cooperation)
                kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk kerja sama.
1)      Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong antar sesama warga dalam masyarakat. Contoh : gotong royong yang dilakukan di suatu desa untuk membangun rumah salah satu warga.
2)      Bargaining, yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh : Bargaining antara pemerintah Indonesia dengan Thailand, yaitu Indonesia menukarkan minyak bumi dengan beras dari Thailand.
3)      Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksana politik dalam suatu organisasi dan sebagai suatu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam organisasi yang bersangkutan. Contoh : Pemerintah sekarang membuat UU anti korupsi dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk menghindari keguncangan akibat korupsi.
4)      Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan sama. Contoh : koalisi bebrapa partai di lembaga legislatif untuk mencalonkan bupati atau prersiden.
5)      Joint-Venture, yaitu kerja sama antara beberapa organisasi dalam mengusahakan proyek-proyek tertentu. Contoh joint-venture antara Indonesia dan Amerika dalam pengeboran minyak di Cepu.

  1. Akomodasi
                Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa cara mengahancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiaanya. Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitasi, mediasi, konsilisasi, toleransi,  stalemate, dan ajudikasi.
  1. Koersi
                koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan. Pemaksaan biasanya terjadi pada pihak yang kuat terjadap pihak lawan yang klebih lemah.
  1. Kompromi
                kompromi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang saling berselisih mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Contoh : perjanjian genjatan senjata antara dua negara yangs edang perang.
  1. Arbitasi
                Arbitasi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga untuk penyelesaiannya mendatangkan pihakl ke 3 sebagai penengah (netral). Pihak ke 3 yang dipilih oleh kedua pihak mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan. Contoh: PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) membantu penyelesaiannya dua negara yang sedang berselisih.
  1. Mediasi
                Mediasi adalah bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitasi. Bedanya pada mediasi pihak ke 3 hanya bertugas menyelesaikan prselisihan secara damai dan tidak mempunyai wewenang untuk memberi keptusan-keputusan penyelesaian perselisihan tersebut. Jadi pihak ke 3 berfungsi sebagai juru damai dan penasihat saja. Contoh: pemerintah Indonesia yang diwakili menteri Luar Negeri Ali Atlas menjadi mediator dalam penyelesaian pertikaian di Kamboja.
  1. Konsiliasi
                Konsiliasi adalah suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan pimpinan-pimpinan dari pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak sehingga memungkinkan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Contoh: adanya panitia tetapdi Indonesia yang anggotanya terdiri atas wakil-wakil perusahaan, wakil-wakil buruh, dan wakil departemen tenaga kerja yang bertugas menyelesaikan mesalah-masalah perburuhan.
  1. Toleransi
                Toleransi adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal. Kadang-kadang toleransi terjadi secara tak sadar dan tanpa di rencanakan. Hal ini terjadi karena adanya keinginan dari perorangan atau kelompok manusia untuk untuk menghindari adanya perselisihan. Contoh: sikap toleransi yang dimiliki bangsa Indonesia yang senantiasa berusaha untuk menghindari adanya perselisihan.

  1. Stalemate
                Stalemate adalah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan berimbang dan akhirnya kadua belah pihak berhenti untuk tidak melanjutkan pertentangan. Contoh: berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang di pimpin oleh Uni Soviet pada era 90-an.
  1. Ajudikasi
                Ajudikasi adalah penyelesaian masalah melalui jalur hukum di pengadilan. Contoh: perselisihan antar warga desa yang penyelesaiannya melalui jalur hukum di pengadilan.
  1. Asimilasi
                Proses asimilasi di tandai dengan usaha dari orang atau kelompok manusia untuk mengurangi perbedaa-perbedaan yang ada. perberdaan-perbedaan tersebut dapat berupa sikap, tindakan, perasaan, dan budaya. Hasil asimilasi menyebabkan semakin ipisnya batas perbedaan antara dua individu dalam satu kelompok maupun batas-batas perbedan antar kelompok.
  1. Akulturasi
                Akulturasi adalah dua kebudayan yang hidup berdampingan secara damai. Hal ini terjadi karena dalam asimilasi terdapat proses penerimaan dan pengalihan unsur-unsur kebudayaan suatu kelompok lain dengan tidak mengilangkan ciri budaya dari masing-masing kelompok. Contoh: pertemuan antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Islam di Indonesia menghasilkan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
  1. Proses Disasosiatif
                Proses Disasosiatif artinya cara yang bertentangan dengan sesorang atau kelompok untk mencapai satu tujuan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk proses disasosiatif.
  1. Persaingan
                Persaingan adalah suatu proses sosial di mana ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kemenangan. Persaingan dapat juga terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas. Pada dasarnya, terjadi persaingan karena ada perasaan atau anggapan seseorang bahwa akan lebih beruntung jika tidak bekerja sama dengan orang lain.
  1. Kontravensi
                Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertikaian. Hal ini ditandai dengan sikap ketidak pastian, keraguan, penolakan yang tidak diungkapkan secara terbuka sehingga terjadi pertikaian.


Rabu, 06 Februari 2013

INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF



INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF
Interaksi disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan suatu perpecahan. Ada beberapa bentuk proses sosial disosiatif, antara lain kontravensi, persaingan (competition), dan pertentangan atau konflik.
  1. Kontravensi
kontravensi adalah proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan/konflik. Kontravensi terwujud dengan adanya sikap tidak senang, rasa benci atau keragu-raguan, baik secara jelas maupun tersembunyi terhadap orang-orang atau unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu tanpa menimbulkan perpecahan atau pertentangan. Misalnya saja aksi Golput dalam pemilu. Menurut Leopold Von Wise & Howard Becker, kontravensi memiliki lima bentuk, yaitu :
  1. Bersifat umum (General Contravention), misalnya aksi protes, perbuatan menghalang-halangi atau mengacaukan rencana pihak lain.
  2. Bersifat sederhana (Medial Contravention), misalnya memaki, memfitnah atau menyebarkan selebaran gelap.
  3. Bersifat intensif (Intensive Contravention), misalnya menghasut, menyebarkn desas-desus.
  4. Bersifat rahasia (Mystery), misalnya berkhianat atau menjadi mata-mata pihak musuh.
  5. Bersifat taktis (Tactic Contravention), misalnya mengejutkan pihak lawan dalam pemilu.
  1. Persaingan (Competition)
Persaingan atau kompetisi merupakan suatu proses sosial dimana individu-ndividu saling bersaing untuk mencari keuntungan dalam bidang-bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian publik tanpa menggunakan ancaman atau cara-cara kekerasan. Persaingan dapat dilakukan dengan cara perorangan (Rivalry) ataupun secara kelompok (misalnya, antara dua kelompok perusahaan besar yang bersaing untuk memenangkan tender). Ada beberapa bentuk persaingan yang terjadi di masyarakat, yaitu sebagai berikut :
1.       Persaingan ekonomi, timbul karena terbatasnya jumlah sumber daya alam dibandingkan jumlah konsumen. Contoh konkretnya persaingan dua perusahaan besar dalam menarik minat konsumen.
2.       Persaingan kebudayaan, timbul akibat adanya dua kebudayaan atau lebih dalam kehidupan masyarakat tertentu. Misalnya, kebudayaan belanda yang memasuki Indonesia pada akhir abad ke-15 sehingga harus berhadapan dengan kebudayaan asli masyarakat Indonesia.
3.       Persaingan kedudukan/peran, dapat terjadi baik secara individu maupun secara kelompok. Persaingan ini dapat timbul tergantung pada apa yang paling dihargai oleh masyarakat yang bersangkutan. Misalnya seseorang yang ingin menjadi presiden, mereka saling bersaing untuk mendapat kedudukan tersebut.
4.       Persaingan ras, merupakan persaingan di bidang kebudayaan yang dicirikan oleh perbedaan warna kulit, bentuk dan warna rambut, serta cirri-ciri fisik lainnya. Persaingan ras jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan konflik atau perpecahan dikalangan masyarakat.
Persaingan atau kompetisi memiliki beberapa fungsi positif, antara lain seperti berikut ini.
  1. Menyalurkan aspirasi individu atau kelompok secara kompetitif
  2. Menyalurkan daya kreatifitas dan daya juang yang dinamis
  3. Sebagai alternatif untuk menyalurkan keinginan-keinginan masyarakat
  4. Mengadakan seleksi agar dapat menempatkan individu sesuai dengan kedudukan, peran serta kemampuan
  5. Menghasilkan pembagian/spesialisasi kerja. 
  1. Pertentangan (konflik)
Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lawan dengan menggunakan ancaman atau cara-cara kekerasan. Sebab-sebab munculnya pertentangan, antara lain :
  1. Perbedaan pendapat, pendirian atau perbedaan perasaan antar individu
  2. Perbedaan kebudayaan
  3. Perbedaan kepentingan dan
  4. Perubahan sosial 

ANTISIPASI BENCANA ALAM

ANTISIPASI BENCANA ALAM

1. Mengantisipasi Ancaman Gempa Bumi
Gempa buami adalah gerakan kulit bumi yang terjadi secara mendadak. Dampak gerakan itu bisa menyebabkan kerusakan yang parah. Bangunan yang ada diatasnya bisa hancur dan menelan korban jiwa.
Terjadinya bencana gempa bumi secara beruntun harus menyadari kita semua. Bumi yang kita tempati bisa bergerak dan menimbulkan kerusakan serta mengancam keselamatan jiwa kita. Apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya gempa bumi.
Untuk mengantisipasi bencan gempa ada beberapa langkah yang harus diketahui dan dilakukan masyarakat, yaitu :

a. Membuat rumah atau bangunan yang sesuai dengan standar. Bangunan harus dibuat tahan terhadap getaran atau tahan gempa.

b. Mengikuti penyuluhan tentang bencana alam yang diadakan pemerintah atau lembaga terkait. Hal ini penting untuk meningkatkan pengtahuan dan kesadaran kita.

c. Mempersiapkan anggota keluarga untuk menghadapi keadaan darurat. Caranya dengan mencoba beberapa cara penyelamatan. Siapkan pembekalan pengungsian, kenali tanda-tanda peristiwa, patuhi setiap ketentuan saat terjadi gempa dan pastikan keberadaan anggota keluarga.

d. Membentuk kelompok-kelompok siaga di masyarakat. Antar kelompok harus selalu terjalin komunikasi.

2. Mengantisipasi Ancaman Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut pasang yang disebabkan adanya gempa di dasar laut. Tinggi gelombang tsunami bisa mencapai sepuluh meter. Dampak yang ditumbulkannya sungguh dahsyat.
Mari kita kenali tanda-tandanya. Saat terjadi gempa didasar samudra tiba-tiba air laut dipantai menjadi surut. Apa bila kamu melihat hal itu bersegerahlah mencari tempat yang tinggi. Bisa jadi itulah awal mula akan datangnya gelombang tsunami.

1 Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan diterapkan masyarakat, yaitu :

a. Masyarakat harus menghafalkan karakteristik gempa yang potensial menyebabkan tsunami. Gempa besar yang berpusat di dasar laut bisa menimbulkan suara gemuruh berkepanjangan.

b. Meningkatkan kewaspadaan saat berwisata dikawasan pantai.

c. Mengetahui secara pasti langkah darurat dan tempat-tempat evakuasi.

d. Masyarakat pantai harus turut menjaga kelestarian tanaman mangrove.

Rotasi dan Revolusi Bulan



Rotasi dan Revolusi Bulan

Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari . Kala revolusi bulan adalah 29½ hari.
Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 29½ hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi.Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg. Garis tengah bulan sama dengan ¼ garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m3. massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer.
Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :
  1. 1. Di bulan tidak ada kehidupan.
  2. 2. Permukaan di bulan sangat kasar ( berlubang ) dikarenakan benda-benda yang jatuh tidak ada yang menahan.
  3. 3. Suara tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan medium tempat perambatan suara.
  4. 4. Langit bulan tampak hitam legam.
Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan yang terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak, kemudian muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada hari ke-14 atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Perubahan bentuk bulan dilihat dari bumi dinamakan dengan fase bulan. Fase bulan berulang setiap 29 hari. Fase-fase tersebut adalah fase konjungsi, fase kuarter, dan fase oposisi.
1. Fase Konjungsi
Pada fase ini bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan yang mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi. Sehingga pada fase ini dinamakan bulan mati.
2. Fase Kuarter
Pada fase ini Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan Nampak seperti sabit lalu perbani (setengah) kemudian bulan Nampak lonjong.
Fase kuarter ada dua yaitu kuarter pertama, yaitu saat bulan sabit sampai akan purnama, dan kuarter kedua, yaitu saat bulan setelah purnama sampai sabit kembali.
3. Fase Oposisi
Pada fase ini Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah . Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh.

Pengertian Revolusi Bumi dan Pengaruh Revolusi Bumi



Pengertian Revolusi Bumi dan Pengaruh Revolusi Bumi

Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.

Exercises on Conditional Sentences



Exercises on Conditional Sentences Type 1
Top of Form
Partyvorbereitung
Some friends are planning a party. Everybody wants to party, but nobody's really keen on preparing and organising the party. So everybody comes up with a few conditions, just to make sure that the others will also do something.
Complete the Conditional Sentences Type I.
  1. If Caroline and Sue the salad, Phil the house.
  2. If Sue the onions for the salad, Caroline the mushrooms.
  3. Jane the sitting room if Aaron and Tim the furniture.
  4. If Bob up the kitchen, Anita the toilet.
  5. Elaine the drinks if somebody her carry the bottles.
  6. If Alan and Rebecca the food, Mary and Conor the sandwiches.
  7. If Bob after the barbecue, Sue the guests in.
  8. Frank the DJ if the others along their CDs.
  9. Alan the drinks if Jane him some of her cocktail recipes.
  10. If they all their best, the party great.
Mark wrong answers
Bottom of Form


Exercise on Conditional Sentences Type 2
Top of Form
Janine is a daydreamer. She imagines what would happen if she won the lottery.
Complete the Conditional Sentences Type II.
  1. If I the lottery, I a chance to hit the jackpot.
  2. If I the jackpot, I rich.
  3. If I rich, my life completely.
  4. I a lonely island, if I a nice one.
  5. If I a lonely island, I a huge house by the beach.
  6. I all my friends if I a house by the beach.
  7. I my friends up in my yacht if they to spend their holidays on my island.
  8. We great parties if my friends to my island.
  9. If we to go shopping in a big city, we a helicopter.
  10. But if my friends' holidays over, I very lonely on my lonely island.
Bottom of Form



Exercise on Conditional Sentences Type 3
Top of Form
What a match – your favourite team has lost again! So after the game, the supporters discuss what could have been different.
Complete the Conditional Sentences Type III.
  1. If the midfielders the ball more exactly, our team more chances to attack.
  2. If the forwards faster, they more goals.
  3. Their motivation if they a goal during the first half.
  4. The fullbacks one or the other goal if they their opponents.
  5. If the goalie up, he the ball.
  6. If the referee the foul, he a penalty kick to our team.
  7. Our team in better form if they harder the weeks before.
  8. The game better if the trainer a substitute in during the second half.
  9. If it a home game, our team the match.
If our team the match, they up in the league.